Pagi membuka mata....
Hari
ini aku diingatan pada sebuah janji yang aku buat untuk diriku
sendiri untuk menulis. Bangun tidur, seabrek kegiatan sudah menanti,
teriakan-teriakan, ocehan dan ngomel, Oh My God
itu adalah hal yang tidak aku bisa hindari tiap pagi. Tapi tunggu
dulu.... kenapa harus mengeluh, bukankah itu sudah aku jalani bertahun-tahun,
itu adalah rutinitas yang saban hari menjadi sarapanku. Ah kenapa nggak menganggap bahwa ini adalah
hal yang asyik, sesuatu yang mungkin akan aku rindukan suatu hari kelak.
Dulu
ketika masih sekolah, rasanya pengen cepat-cepat selesai, entah itu SD, SMP,
atau SMA, pokoknya rasanya pengen cepat-cepat lulus terus kuliah.
Sekarang setelah selesai kuliah, kerja, dan berkeluarga rasanya pengen kembali
ke masa-masa itu. Mengingat-ingat betapa sebenarnya saat sekolah adalah saat
yang paling menyenangkan dan menggelikan, dimarahi guru, dijewer, dijemur, menyontek,
cinta monyet. Mengenangkan betapa dulu
sangat bodoh ketika diberikan soal yang sebenarnya mudah tapi merasa
kebingungan untuk menjawabnya. Masa-masa itu selalu akan selalu membuat kita
tersenyum....
Masih
ingat saat SMP, waktu itu pelajaran matematika, pelajaran yang diterjemahkan
dengan “Makin Tekun Makin Tak Karuan” dengan guru yang super galak.
Merasa tak mengerjakan PR aku memilih duduk di bangku pojok belakang, aku cuma
berharap lolos dari ujung jari telunjuknya. Tapi nasip berkata lain karena
ujung telunjuk itu mengarah kepadaku, dengan pasrah aku berjalan menuju papan
tulis. Aku berdoa semoga aku diberikan pencerahan, ya
paling nggak aku bisa menuliskan soal dengan baik, karena mustahil aku bisa
menjawab soal itu. Pelan, dengan tak pasti aku mulai mengerjakan soal itu,
sedikit-demi sedikit sampai akhirnya soal itu bisa kukerjakan (entah benar atau
salah). Setelah soal selesai kutuliskan di papan tulis, aku harus segera menjelaskan cara mengerjakan
soal itu, tapi karena aku nggak menguasai materi itu akhirnya satu cubitan
mendarat di pinggangku. Wow....sakit....
Mengingat-ingat sesuatu dari masa lalu itu, rasanya geli
sekaligus memalukan. Saat itu mungkin aku merasa sangat jengkel, tapi saat
ini...ah rasa itu sudah terlupakan. Aku malahan sering kali mengingatnya,
mengenangnya sebagai bagian kehidupan yang sangat aku rindukan. Suatu hari
bahkan aku menginginkan untuk kembali bertemu dengan bapak itu, ingin meminta
maaf karena dulu sudah jadi murid yang bodoh dan menjengkelkan.
Ada banyak
masalah dalam hidup ini, tapi yakinlah itu akan bisa kita lalui, kita
adalah manusia kuat yang tidak mungkin akan jatuh hanya karena masalah-masalah
kecil, tak
ada gunanya mengeluh, karena mengeluh hanya akan membuat kita selalu mencari
kambing hitam atas masalah yang kita temui.
Ayo semangat....jangan loyo-loyo (meminjam yel-yelnya
anak pramuka)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar