Sore-sore seorang teman
memberikan pertanyaan “Bagaimana cara mengatasi grogi ya...”. Wah pertanyaan yang susah jawabannya, yaaaa karena sebenarnya rasa grogi itu juga sering
menghinggapi hatiku. (hehehe ngaku sekarang...). Yang jelas
ketika rasa itu muncul, yang terjadi adalah jantung yang berdebar-debar kencang, keringat
bercucuran, atau sebuah perasaan hati
yang sangat nggak nyaman. Perasaan ini
akhirnya menghambat otak untuk bekerja secara maksimal pada saat kita harusnya melakukan sebuah
kegiatan di muka umum. Rasa grogi itu muncul pada saat kita harus presentasi, membaca puisi, ngeMC, bernyanyi,
berpidato ataupun berdebat di depan umum. Kok bisa ya rasa ini hadir,
sebenarnya kenapa rasa grogi itu muncul....?
Kalau ditelusuri lebih jauh,
penyebab rasa grogi itu sebenarnya adalah sebuah ketakutan. Ketakutan ini bisa
hadir karena banyak hal, takut ditertawakan, takut mendapatkan respon yang
buruk, takut tidak sempurna, dan ketakutan-ketakutan lain yang kadang tidak
masuk akal. Saking tidak masuk akalnya bahkan sampai-sampai rasa grogi itu
seperti batu yang diikat di kaki dan menahan
kaki seseorang untuk melangkah.
Rasa grogi itu wajar kok,
itu tidak hanya dialami oleh satu dua orang, hampir semua orang memiliki rasa
grogi itu, namun banyak orang yang
akhirnya mampu mengatasi rasa itu. Kok mengatasi....? Apakah grogi tidak bisa
dihilangkan...? Rasa grogi itu tidak bisa dihilangkan, kita hanya bisa
mengatasi perasaan tersebut sehingga
bukan dia yang menguasai pikiran kita, tapi kita yang harus menguasai pikiran
kita sendiri. Tidak usah terobsesi untuk
menghilangkan rasa terkutuk itu, karena semakin kita mencoba untuk
menghilangkannya ternyata kita malah terjebak dalam stres yang berkepanjangan. Jangan
juga mencoba menjadikan rasa grogi itu sebagai motivasi untuk tampil lebih baik, karena sebenarnya ketika
kita lakukan itu, kita sedang menyerahkan diri kita kepada ketakutan kita yang
sesungguhnya.
Jangan menjadikan grogi sebagai perhatian utama kita, tapi perhatikan
apa yang akan kita sampaikan. Jika kita sudah bisa maksimal menyampaikan materi
kita, tanpa memperdulikan respon orang lain, maka sebenarnya kita sudah kembali
ke jalan yang benar. Hmmmmm iya kan.....
Rasa grogi akan lebih mudah diatasi seiring seringnya kita tampil ke muka umum. Jadi jika ada kesempatan seperti itu, pergunakan
dengan sebaik-baiknya. Sekali dua kali mungkin masih ada kekurangan
disana-sini, tapi itu bisa kita jadikan pembelajaran supaya hal itu tidak
terjadi lagi. Terus begitu, sampai suatu saat pasti akan ada seseorang yang memberikan
respon positif atas akan penampilan kita. Kesimpulannya, perasaan grogi itu
bukanlah sesuatu yang harus jadi pusat perhatian kamu, pusatkan perhatianmu
pada hal yang harus disampaikan, dan lakukan itu dengan sebaik-baiknya. Ayo kita
lakukan...(spesial untuk Ryan Hidayat, yakinlah kalau kamu bisa...)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar