Kamis, 07 November 2019

RASA GROGI ITU....


Sore-sore seorang teman memberikan pertanyaan “Bagaimana cara mengatasi grogi ya...”.  Wah pertanyaan yang susah jawabannya, yaaaa  karena sebenarnya rasa grogi itu juga sering menghinggapi hatiku. (hehehe ngaku sekarang...).   Yang jelas ketika rasa itu muncul, yang terjadi adalah jantung yang berdebar-debar kencang, keringat bercucuran,  atau sebuah perasaan hati yang sangat nggak nyaman.  Perasaan ini akhirnya menghambat otak untuk bekerja secara maksimal  pada saat kita harusnya melakukan sebuah kegiatan di muka umum. Rasa grogi itu muncul pada saat kita harus presentasi, membaca puisi, ngeMC, bernyanyi, berpidato ataupun berdebat di depan umum. Kok bisa ya rasa ini hadir, sebenarnya kenapa rasa grogi itu muncul....?
Kalau ditelusuri lebih jauh, penyebab rasa grogi itu sebenarnya adalah sebuah ketakutan. Ketakutan ini bisa hadir karena banyak hal, takut ditertawakan, takut mendapatkan respon yang buruk, takut tidak sempurna, dan ketakutan-ketakutan lain yang kadang tidak masuk akal. Saking tidak masuk akalnya bahkan sampai-sampai rasa grogi itu seperti batu yang diikat di kaki  dan menahan kaki seseorang untuk melangkah.

Rasa grogi itu wajar kok, itu tidak hanya dialami oleh satu dua orang, hampir semua orang memiliki rasa grogi itu, namun banyak orang yang akhirnya mampu mengatasi rasa itu. Kok mengatasi....? Apakah grogi tidak bisa dihilangkan...? Rasa grogi itu tidak bisa dihilangkan, kita hanya bisa mengatasi  perasaan tersebut sehingga bukan dia yang menguasai pikiran kita, tapi kita yang harus menguasai pikiran kita sendiri.  Tidak usah terobsesi untuk menghilangkan rasa terkutuk itu, karena semakin kita mencoba untuk menghilangkannya ternyata kita malah terjebak dalam stres yang berkepanjangan. Jangan juga mencoba menjadikan rasa grogi itu sebagai motivasi  untuk tampil lebih baik, karena sebenarnya ketika kita lakukan itu, kita sedang menyerahkan diri kita kepada ketakutan kita yang sesungguhnya.

Jangan menjadikan grogi   sebagai perhatian utama kita, tapi perhatikan apa yang akan kita sampaikan. Jika kita sudah bisa maksimal menyampaikan materi kita, tanpa memperdulikan respon orang lain, maka sebenarnya kita sudah kembali ke jalan yang benar.  Hmmmmm iya kan..... Rasa grogi akan lebih mudah diatasi seiring seringnya kita  tampil ke muka umum.  Jadi jika ada kesempatan seperti itu, pergunakan dengan sebaik-baiknya. Sekali dua kali mungkin masih ada kekurangan disana-sini, tapi itu bisa kita jadikan pembelajaran supaya hal itu tidak terjadi lagi. Terus begitu, sampai suatu saat pasti akan ada seseorang yang memberikan respon positif atas akan penampilan kita. Kesimpulannya, perasaan grogi itu bukanlah sesuatu yang harus jadi pusat perhatian kamu, pusatkan perhatianmu pada hal yang harus disampaikan, dan lakukan itu dengan sebaik-baiknya. Ayo kita lakukan...(spesial untuk Ryan Hidayat, yakinlah kalau kamu bisa...)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar