Senin, 16 Mei 2022
KETERAMPILAN MENYIMAK
A. Pengertian Menyimak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa cakrawala pengetahuan diperkirakan 85% berasal dari hasil menyimak, tetapi yang tertinggal dalam ingatan hanya kira-kira 20%. Dengan demikian betapa besarnya keuntungan yang diperoleh dari keterampilan menyimak dalam kehidupan manusia. Jika hal ini disadari maka semua orang akan sepakat betapa pentingnya meningkatkan keterampilan menyimak.
Menurut Russel dan Russell (Tarigan 2008 : 30) menyimak bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian serta apresiasi. Menurut Tarigan dalam bukunya “Menyimak sebagai Keterampilan Berbahasa” (2008 ; 31) mengemukakan bahwa menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman apresiasi serta interpretasi, untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
Sejalan dengan pernyataan di atas dapat ditegaskan kembali bahwa menyimak merupakan suatu proses. Sebagai sebuah proses peristiwa menyimak diawali dengan kegiatan mendengarkan bunyi bahasa secara langsung atau tidak langsung. Bunyi bahasa yang ditangkap oleh telinga di identifikasikan jenis dan pengelompokannya menjadi suku kata, kata, frase, klausa, kalimat dan wacana. Jeda dan intonasi juga ikut diperhatikan oleh penyimak. Bunyi bahasa yang diterima kemudian ditafsirkan maknanya dan dinilai kebenarannya agar diputuskan diterima tidaknya. Dengan kata lain menyimak adalah suatu proses kegiatan menyimak lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman apresiasi serta interpretasi, untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
B. Tujuan Menyimak
Tujuan menyimak menurut Tarigan (2008 :60) adalah sebagai berikut
- untuk belajar yaitu menyimak dengan tujuan utama agar memperoleh pengetahuan dari bahan ujaran pembicara
- untuk menikmati keindahan audial.
- untuk mengevaluasi yaitu menyimak dengan maksud agar dapat menilai sesuatu yang disimak
- untuk mengapresiasi yaitu menyimak agar dapat menikmati serta menghargai sesuatu yang disimak nya
- untuk mengomunikasikan ide ide gagasan gagasan atau perasaan perasaan kepada orang lain dengan lancar dan benar
- dengan maksud untuk dapat membedakan bunyi-bunyi yang tepat
- untuk memecahkan masalah secara kreatif dan analisis
- secara persuasif yaitu menyimak untuk meyakinkan dirinya terhadap suatu masalah atau pendapat selama ini yang dia ragukan
Menurut Djago Tarigan (Ade Hilma, 2006 : 10) tujuan menyimak adalah mendapatkan fakta, menganalisis fakta, mengevaluasi fakta, mendapatkan inspirasi, menghibur diri, dan meningkatkan kemampuan berbicara.
C. Fungsi Menyimak
Berikut ini beberapa fungsi menyimak (catur guna simak) Tarigan (2008 : 55)
- Agar dapat memberikan respons yang tepat
- memperoleh informasi yang berkaitan dengan profesi
- mengumpulkan data agar dapat membuat keputusan yang masuk akal
- membuat hubungan antar pribadi lebih efektif
Pembelajaran menyimak di kelas rendah berfungsi sebagai upaya untuk menirukan lafal atau bunyi bahasa Indonesia yang baik dan benar, mengemukakan tema dan nilai dalam dongeng (misalnya siswa menyebutkan para tokoh dan perwatakannya), menceritakan kembali pesan yang telah disampaikan, menyusun petunjuk atau nasihat berdasarkan dongeng yang telah disimak.
D. Jenis-jenis Menyimak
1. Menyimak Ekstensif
Menyimak ekstensif atau extensive listening adalah sejenis kegiatan menyimak mengenai hal-hal yang lebih umum dan lebih bebas terhadap suatu ujaran. Tidak perlu di bawah bimbingan langsung dari seorang guru. Pada umumnya menyimak ekstensif dapat dipergunakan bagi dua tujuan yang berbeda, contohnya adalah menyimak yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari seperti menyimak radio televisi percakapan orang di pasar dan menyimak pengumuman. Menyimak ekstensif meliputi
- Menyimak sosial
Menyimak sosial atau social listening atau menyimak konversasional atau conversational listening ataupun menyimak sopan (courteous listening) biasanya berlangsung dalam situasi situasi sosial tempat orang-orang mengobrol atau bercengkerama mengenai hal-hal yang menarik perhatian semua orang yang hadir dan saling mendengarkan satu sama lain, untuk melihat respons-respons yang wajar, mengikuti hal-hal yang menarik dan memperlihatkan perhatian yang wajar terhadap apa-apa yang dikemukakan dikatakan oleh seorang rekan. (Dawson dkk. 1963: 153)
- Menyimak sekunder
Menyimak sekunder (secondary listening) adalah sejenis kegiatan menyimak secara kebetulan casual listening dan secara ekstensif listening.
- Menyimak estetik
Menyimak estetik (aesthetic listening) ataupun yang disebut menyimak apresiatif adalah fase terakhir dari menyimak kebetulan dan termasuk ke dalam menyimak ekstensif.
- Menyimak pasif
Menyimak pasif adalah penyerapan suatu ujaran tanpa upaya sadar, yang biasanya menandai upaya-upaya pada saat belajar dengan kurang teliti, tergesa-gesa, menghafal luar kepala berlatih santai serta menguasai sesuatu bahasa.
2. Menyimak intensif
Menyimak intensif adalah kegiatan menyimak yang harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan penuh konsentrasi agar dapat menangkap makna yang dikehendaki. Menyimak intensif diakhiri dengan kegiatan mengungkapkan kembali sesuatu yang dipahami secara lisan maupun tertulis
- Menyimak kritis
Menyimak kritis yaitu kegiatan menyimak untuk memberikan penilaian secara objektif mengenai kebenaran informasi yang disimak. Definisi lain menurut Tarigan menyimak kritis yaitu sejenis kegiatan menyimak yang berupaya untuk mencari kesalahan atau kekeliruan kekeliruan bahkan juga butir-butir yang baik dan benar dari ujaran seorang pembicara dengan alasan-alasan yang kuat dan dapat diterima oleh akal sehat.
- Menyimak konsentratif
Menyimak konsentratif sering juga disebut studi tipe listening atau menyimak yang merupakan sejenis telaah.
- Menyimak kreatif
Menyimak kreatif adalah sejenis kegiatan dalam menyimak yang dapat mengakibatkan kesenangan rekonstruksi imajinatif para penyimak terhadap bunyi penglihatan gerakan serta perasaan-perasaan kinestetik yang disarankan atau dirangsang oleh apa-apa yang disimak nya Dawson 1963 153.
- Menyimak eksploratif
Menyimak eksploratif adalah menyimak yang bersifat menyelidik dengan maksud dan tujuan untuk menyelidiki sesuatu lebih terarah dan lebih sempit.
- Menyimak interogatif.
Menyimak interogatif adalah sejenis menyimak yang lebih banyak menuntut konsentrasi dan seleksi, pemusatan perhatian, dan pemilihan butir-butur dari ujaran sang pembicara karena penyimak akan mengajukan sebanyak mungkin pertanyaan.
- Menyimak selektif
Menyimak selektif adalah kegiatan menyimak yang memusatkan perhatian pada hal-hal tertentu yang sudah dipilih.
3. Ciri-ciri Menyimak intensif.
Ciri-ciri menyimak intensif menurut Kamidjan dan Suyono (2002:12) adalah:
- Menyimak intensif adalah menyimak pemahaman.
Pemahaman adalah suatu aspek pikiran tentang suatu objek. Pemahaman merupakan hasil dari proses memahami terhadap suatu bahan simakan. Siswa dikatakan memahami objek jika ia telah menguasai seluruh objek itu. Pada dasarnya orang melakukan kegiatan menyimak intensif bertujuan untuk memahami makna bahan yang disimak dengan baik. Hal ini berbeda dengan menyimak ekstensif yang lebih menekankan pada hiburan, kontak sosial dan sebagainya. Menyimak intensif prioritas utamanya adalah memahami makna pembicaraan.
- menyimak intensif memerlukan konsentrasi tinggi.
Konsentrasi ialah memusatkan semua perhatian baik pikiran perasaan ingatan dan sebagainya kepada suatu objek. Dalam menyimak intensif diperlukan pemusatan pikiran terhadap bahan yang disimak. Agar menyimak dapat dilakukan dengan konsentrasi yang tinggi perlu dilakukan dengan beberapa cara, antara lain menjaga pikiran agar tidak terpecah, perasaan tenang dan tidak bergejolak, perhatian terpusat pada objek yang sedang disimak, penyimak harus mampu menghindari berbagai hal yang dapat mengganggu kegiatan menyimak baik internal maupun eksternal.
- Menyimak intensif ialah memahami bahasa formal .
Bahasa formal ialah bahasa yang digunakan dalam situasi formal atau resmi misalnya ceramah diskusi temu ilmiah dan sebagainya bahasa yang digunakan pada kegiatan tersebut adalah bahasa resmi atau bahasa baku yang lebih menekankan pada makna
- Menyimak intensif diakhiri dengan reproduksi bahan simakan.
Reproduksi ialah kegiatan yang mengungkapkan kembali sesuatu yang telah dipahami untuk membuat reproduksi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu tulis dan lisan.
4. Tahap-tahap Menyimak
Menyimak adalah suatu kegiatan yang merupakan suatu proses, sudah barang tentu dalam proses ini terdapat tahapan-tahapan. Berikut ini adalah tahap-tahap dalam proses menyimak
- Mendengarkan (hearing)
Mendengarkan dalam arti hearing didefinisikan sebagai aktivitas fisik, yaitu seseorang menerima suara melalui indra pendengaran. Oleh karena itu seseorang perlu mendengar agar dapat menyimak. Dalam tahap ini kita harus mendengar segala sesuatu yang dikemukakan oleh sang pembicara dalam ujaran dan pembicaraannya.
- Memahami (understanding)
Setelah kita mendengar maka ada keinginan bagi kita untuk mengerti atau memahami dengan baik isi pembicaraan yang disampaikan oleh sang pembicara
- Menginterpretasi (interpreting)
Penyimak yang baik yang cermat dan teliti belum puas jika hanya mendengar dan memahami isi ujaran sang pembicara, dia ingin menafsirkan atau menginterpretasikan isi butir-butir pendapat yang terdapat dan tersirat dalam ujaran itu.
- Mengevaluasi (evaluating)
Setelah memahami serta dapat menafsirkan atau menginterpretasikan isi pembicaraan sang penyimak pun mulai menilai dan mengevaluasi pendapat serta gagasan sang pembicara baik dari segi keunggulan dan kelemahan juga kebaikan dan kekurangan sang pembicara.
- Menanggapi (responding)
Menanggapi merupakan tahap terakhir dalam kegiatan menyimak menyerap serta menerima gagasan atau ide yang dikemukakan oleh sang pembicara dalam ujaran atas pembicaraannya.
Selain hal-hal di atas terdapat pula faktor-faktor yang mempengaruhi menyimak, diantaranya adalah alat dengar si pendengar, situasi dan lingkungan pembicaraan, konsentrasi penyimak kepada pembicaraan, pengenalan tujuan pembicaraan, pengenalan paragraf atau bagian pembicaraan dan pengenalan kalimat-kalimat inti pembicaraan, kesanggupan menarik kesimpulan dengan tepat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Hari ini ada perasaan geli sekaligus sebel ketika aku harus mengajar di kelas XII IPS.3. Bagaimana nggak, dalam pembelajaran hari ini, mer...
-
T eks biografi termasuk teks narasi. Oleh karena itu, struktur teks biografi juga sama dengan teks cerita ulang lainnya, seperti cerpe...
-
Di balik laki-laki yang sukses ada wanita yang kuat, ungkapan itu mungkin sudah sering kita dengarkan. Terus dibalik wanita yang sukses ...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar