Minggu, 27 September 2020

MENGONSTRUKSI NILAI-NILAI DARI INFORMASI CERITA SEJARAH KE DALAM SEBUAH TEKS EKSPLANASI

Assalamualaikum wr.wr.

Apa kabar anak-anak hebat, hari ini kita akan  belajar  materi “Mengonstruksi nilai-nilai dari informasi cerita sejarah dalam sebuah teks eksplanasi”.  Masih ingatkan definisi teks cerita sejarah? Teks  cerita sejarah adalah kisah imajinasi yang ditulis dengan tokoh atau latar sejarah yang benar-benar terjadi. Meskipun imajinatif, teks ini tetap memuat sejarah yang faktual, namun hanya digunakan untuk latar belakang dan beberapa unsur lainnya saja. Let’s cek out.....


Pengertian Nilai

Nilai adalah hal-hal, pesan, atau ajaran yang dianggap penting bagi kehidupan manusia. Nilai-nilai yang terkandung dalam cerita sejarah antara lain diklasifikasikan sebagai berikut.

Nilai religius/agama/ketuhanan, yaitu nilai yang berkaitan dengan tuntunan agama.

Nilai moral, yaitu nilai yang berkaitan dengan akhlak/budi pekerti/susila atau baik buruk tingkah laku, berdasarkan norma-norma yang ada dalam satu masyarakat atau kelompok manusia tertentu. Jadi, ukuran nilai ini bersifat lokatif atau berdasarkan tempat tertentu.

Nilai sosial/kemasyarakatan, yaitu nilai yang berkaitan dengan keselarasan/keharmonisan  hubungan antarmanusia dalam masyarakat. Jadi, berkaitan dengan interaksi sosial antarmanusia, baik sebagai individu maupun kelompok. 

Nilai edukasi/pendidikan, yaitu nilai yang berkaitan dengan upaya mengajar, mendidik, atau mengubah karakter menjadi lebih pandai dan lebih baik.

 Nilai budaya, yaitu nilai yang berkaitan dengan adat istiadat atau kebiasaan masyarakat pada zamannya.

Nilai kemanusiaan, yaitu nilai yang berhubungan dengan sifat kasih sayang sesama manusia.

Nilai ekonomi, nilai yang berhubungan dengan prinsip, konsep, atau hukum ekonomi/perdagangan.

Nilai hukum/keadilan, nilai yang  berhubungan dengan penegakan aturan/norma dan keadilan menurut hukum. 

Nilai politik, yaitu nilai yang berhubungan dengan perolehan dan penggunaan kekuasaan/kepemimpinan.

 Nilai estetika, nilai yang berkaitan/kesesuaian dengan konsep keindahan.  

Nilai patriotisme, adalah nilai yang berkaitan dengan cita-cita dan semangat untuk melawan penjajah atau membela/menyelamatkan bangsa dan negara.

Nilai profesionalisme, nilai yang berkaitan dengan standar proses dan kualitas kerja yang terbaik. 

Contoh Konsep Nilai, Klasifikasi Nilai, dan Contoh Peristiwa Dalam Teks Cerita Sejarah

No

Konsep Nilai

Nilai Apa?

Contoh Peristiwa/Perilaku Tokoh dalam Teks

1.

Hanya putra dari istri padmi (permaisuri utama) yang dapat menggantikan raja (sebagai putra mahkota)/sikap rela (legowo) karena hanya anak dari istri ampeyan/selir

Moral/budaya

Pangeran Diponegoro menolak keinginan ayahnya, Sultan Hamengkubuwono III, untuk diangkat menjadi raja Mataram dengan alasan ibunya bukanlah seorang permaisuri.

2.

Tidak rela harga diri seorang pangeran dinjak-injak oleh orang lain

Budaya

Pangeran Diponegoro mengangkat senjata karena Belanda memasang patok di tanah milik eyang buyutnya.

3.

Ridho Allah/Tuhan adalah ridho orang tua. Doa restu orang tua akan dikabulkan Tuhan

Religius

Awalnya, Pangeran Diponegoro mengangkat senjata terhadap Belanda pada tahun 1825. Sebelumnya, ia meminta restu ibunya untuk berperang.

 

A.    Teks eksplanasi


Kegiatan mengonstruksi nilai kehidupan dalam teks cerita sejarah merupakan kegiatan untuk membangun ulang nilai kehidupan dalam teks cerita sejarah menjadi sebuah teks eksplanasi yang utuh. Karena karakteristik kedua teks ini berbeda, tentu saja terdapat hal yang harus diperhatikan. Ketika membuat teks eksplanasi, kita harus meninggalkan "kefiksian" yang ada dalam teks cerita sejarah. Teks eksplanasi sendiri merupakan teks faktual yang di dalamnya hanya memuat fakta. Jadi, meski topik yang ditulis tersebut diambil dari teks cerita sejarah, penyajiannya harus tetap memperhatikan karakteristik teks eksplanasi.

Teks eksplanasi merupakan teks yang berisi penjelasan tentang proses terjadinya suatu fenomena alam, sosial, politik, budaya, dan sebagainya. Penjelasan-penjelasan yang diungkapkan dalam teks eksplanasi menggunakan fakta-fakta yang dirangkai secara kronologis dan membentuk hubungan kausalitas (sebab-akibat). 


Struktur Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi memiliki fungsi sosial menjelaskan atau menganalisis proses munculnya atau terjadinya sesuatu, tujuan dari teks ini adalah memaparkan sesuatu agar menjadi lebih jelas dan memberikan pengetahuan tambahan terhadap pembacanya. Oleh karena itu, strukturnya terdiri dari beberapa bagian pokok sebagai berikut (Kemdikbud, 2017, hlm. 62).

  1. Identifikasi Fenomena/Peristiwa
    Berisi identifikasi terhadap fenomena atau peristiwa yang akan dijelaskan. Berarti menetapkan, memastikan dan mengenalkan suatu fenomena atau peristiwa yang akan dijelaskan.
  2. Deretan Penjelas/Rangkaian Kejadian
    Penjelasan atau perincian atas kejadian atau sebab-akibat yang relevan dengan fenomena atau peristiwa yang telah diidentifikasi.
  3. Ulasan
    Merupakan komentar hingga penilaian atau penyimpulan konsekuensi dari fenomena/peristiwa yang telah dipaparkan penjelasannya.

C.    Mengonstruksi nilai-nilai dari informasi cerita sejarah dalam sebuah teks eksplanasi

Berikut ini merupakan contoh mengonstruksi nilai kehidupan dati teks cerita sejarah berjudul Mangir karya Pramoedya Ananta Toer di dalam Buku Siswa untuk Kelas XII SMA. Nilai kehidupan yang diambil yaitu nilai sosial dari peristiwa pertikaian ibu dan anak di dalam ceirta tersebut. Jadi,  langkah pertama yang harus dilakukan ketika akan mengkontruksi nilai-nilai dalam teks cerita sejarah adalah membaca teks sampai selesai dan selanjutnya mendata nilai-nilai yang ada. Setelah itu  baru bisa dibangun sebuah teks eksplanasi yang utuh yang berasal dari nilai-nilai tersebut.    

Contoh Mengonstruksi nilai-nilai dari informasi cerita sejarah dalam sebuah teks eksplanasi

Perselisihan dalam Keluarga 

Pernyataan Umum (dalam contoh teks eksplanasi berikut ini fenomena atau peristiwa yang akan dijelaskan adalah tentang perselisihan keluarga)

Keluarga sebagai masyarakat terkecil dalam ruang lingkup seseorang tentunya tak lepas dari konflik. Adanya interaksi antar anggota keluarga, selain menimbulkan hubungan yang dekat, juga tentunya berpotensi menimbulkan perselisihan. Peselisihan dalam keluarga menjadi hal lumrah, entah berselisih sebab perbedaan pendapat entah karena harta warisan.

 

     Deretan Penjelas/ Rangkaian Kejadian (dalam teks eksplanasi di bawah ini dijelaskan bahwa             perselisihan dalam keluarga terjadi karena faktor  komununikasi, sikap egosentrisme  dan masalah         ekonomi)

Sebuah perselisihan khususnya dalam keluarga bisa terjadi karena berbagai faktor. Berikut ini faktor-faktor yang memicu perselisihan dalam keluarga

 

Komunikasi

Komunikasi adalah proses pertukaran makna guna melahirkan sebuah pengertian bersama dalam suatu keluarga. Sebuah komunikasi dapat dikatakan terjadi bila dua belah pihak atau lebih yang terlibat dalam komunikasi mencapai pemahaman bersama. Komunikasi dapat dikatakan sukses bila masing-masing pihak membagi makna yang sama. Dengan komunikasi akan melahirkan pertautan perasaan atau emosi yang kuat diantara mareka yang terlibat, karena itu guna meraih kebahagiaan keluarga, sebaiknya komunikasikan berbagai peristiwa penting yang dialami dalam keseharian agar masing-masing pihak semakin mengenal dunia masing-masing dan merasa dilibatkan dalam dunia satu dengan dunia yang lain. Diskusikan tentang hal-hal yang sedang dikerjakan atau yang sudah dikerjakan. Keluarga tanpa komunikasi bukan saja dapat menyebabkan kesalah pahaman, namun juga saling menjauhkan dunia masing-msing, sehingga akan Nampak jarak yang semakin lebar diantara satu anggota dalam suatu keluarga.

 

Sikap egosentrisme

Sikap egosentrisme adalah sikap yang menjadikan dirinya pusat perhatian yang diusahakan oleh seseorang dalam hal ini adalah salah satu anggota keluarga (bisa ayah atau ibu) dan dilakukan dengan segala cara untuk mendapatkan perhatian tersebut. Pada seseorang yang memiliki sifat seperti ini, orang lain tidaklah penting, dia mementingkan dirinya sendiri, dan bagaimana menarik perhatian pihak lain agar mengikuti minimal memperhatikan. Akibat sifat egoisme ini orang lain sering tersinggung dan tidak mau mengikutinya. Misal seorang ayah tidak mau membantu ibu untuk menemani anak nya yang masih kecil, sementara ibu sedang sibuk di dapur, alasan ayah karena mau olah raga, akibatnya ibu marah-marah kepada ayah dan ayahpun membalas dengan kemarahan pula, terjadilah pertengkaran antara ayah dan ibu dihadapan anak- anak.

 

Masalah ekonomi

Berkenaan dengan masalah ekonomi ada dua jenis penyebab krisis keluarga, yaitu kemiskinan dan pola gaya hidup.Kemiskinan jelas berdampak terhadap kehidupan sebuah keluarga, sebagai misal jika karena faktor kemiskinan yang menyebabkan terjadinya krisis keluarga jelas, bagaimana mungkin jika terbatas dalam hal pendapatan lalu dapat mencukupi kebutuhan hidup suatu keluarga, tetapi ini juga masih bersifat relative, tergantung bagaimana memaknai “cukup’ minimal standar hidup layak. Jika kehidupan suatu keluarga dimana kondisi emosional antara suami dan istri tidak cukup dewasa dalam menyikapi persoalan dalam kehidupannya maka akan selalu timbul pertengkaran yang disebabkan karena faktor ekonomi. 

 

Ketiga hal tersebut hanyalah sebagian kecil faktor penyebab perselisihan dalam keluarga. Masih banyak faktor lain yang dapat memicu pertengkaran dalam keluarga. Meski perselisihan dalam keluarga merupakan sesuatu yang lumrah, hendaknya dapat diselesaikan dengan baik. Seyogyanya hubungan anggota keluarga walau sering berselisih harus dapat dijaga dengan baik sebab seperti dalam lagu Keluarga Cemara, harta yang paling berharga adalah keluarga.


Ulasan (dalam contoh teks eksplanasi berikut ini ulasan berisi tentang penilaian/komentar terhadap   perselisihan yang terjadi di dalam keluarga)

Perselisihan antara setiap orang tidak dapat dihindari termasuk perselisihan dalam keluarga. Beberapa hal yang menyebabkan perselisihan tersebut dapat disebabkan oleh buruknya jalinan komunikasi sesama anggota keluarga, sikap egois dan tidak saling memahami, juga kondisi ekonomi sebuah keluarga. Walau perselisihan merupakan sesuatu yang biasa terjadi dalam hubungan antar manusia khususnya keluarga, tetapi kita harus pandai untuk mencari solusi dari perselisihan tersebut agar hubungan setiap anggota keluarga tetapi baik.

 

Tugas Individu

1.    Bacalah teks cerita sejarah  “Pangeran Diponegoro Menuju Sosok Khalifah” Remy Sylado! https://books.google.co.id/books?id=xmMQ3IbvOa0C&printsec=copyright&hl=id#v=onepage&q&f=false

2.  Temukan nilai-nilai dalam  teks cerita sejarah di novel itu!

3.  Kembangkan dalam bentuk  teks eksplanasi!

4. Tulis sebagai laporan dengan tulisan yang bersih dan rapi!

 

Nah demikian materi kita kali ini, kerjakan tugas dengan penuh tanggung jawab. Terimakasih anak-anak  hebat, ibu akhiri Wassalamualaikum. Wr wb. Sampai jumpa...

Selasa, 15 September 2020

 

Assalamualaikum wr.wr.

Apa kabar anak-anak hebat, hari ini kita akan  belajar  materi “ Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Sejarah”.  Masih ingatkan definisi teks cerita sejarah? Teks  cerita sejarah adalah kisah imajinasi yang ditulis dengan tokoh atau latar sejarah yang benar-benar terjadi. Meskipun imajinatif, teks ini tetap memuat sejarah yang faktual, namun hanya digunakan untuk latar belakang dan beberapa unsur lainnya saja.

Teks cerita sejarah memiliki ciri khas atau kaidah kebahasaan dalam penulisannya. Berikut adalah beberapa kaidah kebahasaan teks cerita sejarah.

  1. Menggunakan banyak kalimat bermakna lampau.

Contoh

-      Prajurit diperintahkan untuk membersihkan gudang senjata telah menyelesaikan tugasnya

-      Gajah Mada sudah  berhasil menaklukkan musuhnya.

  1. Banyak menggunakan kata atau konjungsi yang menyatakan urutan waktu (kronologis) seperti: mula mula, setelah itu, lalu, kemudian, sejak saat itu.

     Contoh

-      Prajurit Majapahit telah berhasil mengalahkan para musuhnya, sejak saat itu mereka sangat disegani  oleh pihak lawan.

  1. Menggunakan banyak kata kerja yang menggambarkan suatu tindakan atau biasa disebut kata kerja material: menggores, mendayung, menggenggam.

Contoh

-      Ketika para prajurit berhasil memukul lawan, mereka langsung bertarung dengan penuh semangat.

  1. Banyak menggunakan kalimat tidak langsung dalam menceritakan tuturan tokoh, misalnya: menceritakan bahwa, mengungkapkan, menurut, mengatakan bahwa, menuturkan.

Contoh

-      Para prajurit mengatakan bahwa mereka telah memenangkan peperangan itu.

  1. Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang ada di dalam pikiran tokoh (kata kerja mental) seperti: mengharapkan, mendambakan, merasakan, menganggap, menginginkan.

Contoh

-      Setelah sekian lama berperang para prajurit berpikir untuk bisa berkumpul bersama keluarga.

  1. Menggunakan banyak dialog atau percakapan langsung antar tokoh.

Contoh

“Apa kabar Nin....?” sapanya ramah.

 “Baik Pak” jawabku dengan jawaban yang kusopan-sopankan. Aduh kenapa hati ini berdebar kencang saat tangan itu menggenggam tanganku, rasanya jantungku melorot jatuh ke lantai.

“Alamak kenapa aku ini....?” batinku tak mengerti.

“Kabar Bapak gimana....?” tanyaku kemudian.

“Sehat, Alhamdulillah, kamu gimana.... sehat juga kan, hari ini kamu tampak cantik….?” sambungnya.

“Gleek....” kutelan ludahku.   

  1. Menggunakan kata sifat atau descriptive language untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana.

Contoh deskripsi tokoh

 Hari ini pelajaran Geografi. Guru Geografiku adalah  Pak Wayan,  guru  yang terkenal cool karena tampilan yang selalu fashionable. Dia orang Bali, tinggi besar, tatapan matanya tajam, berkulit putih, dan kalau kata teman-temanku Pak Wayan memiliki senyum yang menawan, tapi menurutku  biasa saja sih, masih lebih manis senyum Pak Wi, Pak Wiworo maksudku, hehehehehe....

 

 Contoh deskripsi tempat

 Aku bersekolah di  SRN Notoharjo. Bangunan sekolahku itu,  memanjang dengan enam ruang kelas dan satu ruang kantor.  Dinding bangunan adalah  geribik (bilahan bambu yang dianyam), lantainya  tanah yang dikeraskan,  dan atapnya dari  genting. Walau keadaanya seperti itu,  sekolahku  merupakan sekolah yang cukup mentereng di daerah tersebut saat itu. Sekolahku itu, memiliki halaman  yang luas dengan rumput yang menghijau rapi. Di halaman inilah para murid melaksanakan upacara bendera.

Contoh Deskripsi suasana

Tahun-tahun pertama sekolah kutempuh dengan jalan kaki, aku harus berangkat dari rumah saat matahari belum terbit, dan kembali ke rumah saat matahari telah terbenam. Jarak dari rumah ke sekolah bertambah jauh, kira-kira 12 kilometer. Sering kali saat petang, ketika  aku terlambat pulang bapakku berjalan kaki menjemputku. Kami biasanya akan bertemu di tengah jalan. Bapak menjemputku dengan membawa pelepah daun kelapa kering yang diikat. Saat gelap,  pelepah daun kelapa tadi dibakar untuk obor penerang jalan kami pulang. Di masa itu,  belum ada senter sebagai penerang seperti saat sekarang ini. Semuanya masih serba sulit dan darurat, semua harus diusahakan dengan tekad dan kemampuan sendiri.



Tugas

1.    Bacalah teks cerita sejarah  “Pangeran Diponegoro Menuju Sosok Khalifah” Remy Sylado! https://books.google.co.id/books?id=xmMQ3IbvOa0C&printsec=copyright&hl=id#v=onepage&q&f=false

2.  Temukan kaidah kebahasaan teks cerita sejarah di novel itu!

3.  Tulislah dalam bentuk laporan dengan tulisan yang bersih dan rapi!

Nah demikian materi kita kali ini, kerjakan tugas dengan penuh tanggung jawab. Terimakasih anak-anak  hebat, ibu akhiri wassalamualaikum. Wr wb. Sampai jumpa...

Minggu, 13 September 2020

ADA APA DENGAN BELAJAR DI MASA PANDEMI....?

 

Belajar dari rumah, aah...... itu sama sekali tidak pernah terbayangkan sebelumnya, bahkan mungkin tidak pernah terlintas sama sekali dalam fikiran kita. Tapi, bagaimana lagi, itu yang sekarang terjadi, dan itu yang sekarang  harus kita hadapi. Ini menjadi membingungkan dan memusingkan,  karena kita tidak pernah disiapkan untuk menghadapi kondisi ini. Kita terpaksa berhadapan dengan semua ini, pandemi covid 19 yang sudah memaksa kita. Tapi meratap, mengeluh,  tidak serta merta menyelesaikan masalah, bahkan itu membuat masalah menjadi lebih rumit. Ya sudah, ini kenyataan yang harus dihadapi, dan sudah saatnya kita mulai merobah sudut pandang,   bahwa kita akan bisa melalui semua ini. Kita harus yakin bahwa semua akan baik-baik saja....

Belajar dari rumah.... yaaaa ini akan sedikit berbeda, jika sebelumnya biasanya kita pergi ke sekolah, bersama dengan guru dan teman-teman, saat ini semua berobah. Guru dan teman-teman sekarang menyapa kita lewat perangkat kecil bernama gawai. Materi, dan tugas belajar  dihantarkan lewat daring.   Ketika peserta didik (khususnya yang bersekolah di SD)  tidak memahami sepenuhnya materi yang diberikan oleh guru, maka orang tualah yang menjadi rujukan untuk bertanya. Kalau anak-anak SMP dan SMA biasanya mereka sudah lebih mandiri, tapi tetap diperlukan pengawasan juga.

Jadi,  kalau selama ini,  ketika kita berbicara tentang pendidikan, orang tua  menyerahkan sepenuhya hal itu ke sekolah, kali ini semua harus bergeser. Orang   tua sekarang juga harus berperan ganda, menjadi orang tua dan menjadi guru untuk anaknya. Ini bukan perkara yang mudah, banyak keluhan karena ternyata orang tua juga kesulitan ketika harus menjadi guru untuk  anaknya.

Di sini orang tua harus memahami bahwa peran guru itu tidak mudah, jika selama ini ketika anak bermasalah dalam belajar, (entah itu masalah akhlak, karakter, atau masalah akademik) orang tua selalu menyalahkan pihak guru dan sekolah. Sepertinya hal itu perlu ditinjau lagi. Okelah, kalau ternyata orang tua tidak cukup mampu memberikan bekal akademik untuk anak-anaknya, minimal berikan bekal pendidikan karakter untuk anak-anak kita.

Di masa pandemi ini,  anak 24 jam bersama orang tua di rumah, ini bisa dijadikan momentum untuk orang tua memperbaiki karakter anak-anak. Ajarkan mereka tanggung jawab, toleransi, sopan-santun, ajarkan semua hal baik untuk mereka, dan itu akan membuat tugas guru untuk mencerdaskan anak bangsa menjadi lebih maksimal. Jangan menganggap belajar di masa pandemi ini sebuah beban, bersikaplah santai, menikmati, dan persiapkan diri untuk berproses memasuki era digital.

Ada yang menarik kok dari situasi ini, paling nggak sekarang orang tua juga harus ikut belajar, mengingat materi saat sekolah dulu, atau sisi yang lain,  orang tua bisa lebih akrab dengan aplikasi-aplikasi belajar online yang banyak tersedia saat ini. Kemdikbud  dengan webinarnya sepertinya perlu juga kita pantengin, iya kan....   Jadi kalau orang tua sudah bisa menikmati semua ini, anak-anak juga pasti akan enjoy ketika belajar di rumah. Ini juga akan mendekatkan hubungan emosional antara anak-anak dengan orang tuanya....


Pendidikan bukan semata-mata tanggung jawab lembaga pendidikan, tapi juga tanggung jawab keluarga, dan masyarakat. Jika semua bisa berperan dengan baik, maka membentuk generasi emas Indonesia akan bisa terwujud. Ayok bersinergi untuk Indonesia maju, untuk Indonesia yang lebih baik.    

Jumat, 14 Agustus 2020

AKU ADALAH MAYAMU...

(saat rasa dipinggirkan)

Aku adalah maya

Yang hanya hadir saat kau panggil

Menemanimu menghabiskan malam dengan cerita yang tak ada usainya

Aku adalah maya

Yang akan datang saat hatimu merasa tak tenang

Mendengarkan setiap kesah dan gundah yang memunculkan sumpah serapah 

Aku adalah maya

Yang menemanimu saat kau kesepian

Memelukmu dengan segenap rasa dan sayang

Bersama ribuan mimpi dan ilusi yang tak terbilang

Aku adalah maya

Yang kehadirannya tak kau harapkan saat nyata

Dimarginkan dan disisihkan saat tak ada lagi cerita yang harus dituliskan

Aku adalah maya

Yang harus iklas dan rela memendam setiap luka

Saat kau tak lagi menoleh saat ku panggil dan kusapa

Maya, kau adalah malam yang dingin

Gelapmu tidak diharapkan, tapi dinginmu membuat sang hangat sangat berarti

Tetaplah menjadi maya karena itu takdirmu

Jangan berharap pada siang

Karena sesungguhnya kau adalah malam

Maya  kau adalah penulis cerita

Selesaikan dan tuntaskan ceritamu

Kisah  tentang wangi rambut dan halusnya kulitmu

Kisah  tentang tembang-tembang kasmaran yang begitu menawan  

Tentang kunang-kunang dan aroma melati yang tiba-tiba datang saat pagi menjelang

Maya bangunlah....

Hari sudah siang, hangat  aruna menghantarkan ribuan energi untuk bumi

Dan kau harus segera pergi