Minggu, 02 Desember 2018

SUDAH LIMA HARI NGGAK NULIS....




Sudah lima hari nggak nulis untuk blog kita, ada sebuah perasaan bernama kangen yang tiba-tiba muncul, ada sebuah keinginan kuat untuk menengoknya di sela-sela rutinitas kita yang padat, membukanya, membacanya  dengan perasaaan  sama seperti saat kita membaca surat dari pacar kita. Tersenyum-senyum sendiri, dan mulai bingung mau nulis apa lagi untuk blog kita selanjutnya. Kita menyadari kalau menulis itu sulit, tapi kita juga menyadari bahwa menulis membuat hidup kita menjadi berbeda.  Entah  menulis apapun, yang jelas kita selalu menitipkan curahan hati kita lewat tulisan-tulisan itu. Merasakan bahwa ada beban berat yang ikut hilang ketika kita memutuskan untuk memulai menulis.

Menulis, mungkin tidak setiap orang mengatakan bahwa menulis itu menyenangkan, banyak orang malahan yang bilang bahwa menulis adalah pekerjaan yang nggak asyiik, nggak berkelas, ataupun nggak menantang. Sebagian orang bahkan menganggap bahwa pekerjaan menulis kalah mentereng dibandingkan dengan pekerjaaan-pekerjaan mapan seperti dokter, para youtuber bahkan membandingkan dengan pekerjaan-pekerjaan pemacu adernalin seperti para pendaki gunung. Yaaa...

Entah benar atau tidak anggapan itu, tapi Pramudya Ananta Toer pernah mengatakan “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis dia akan hilang dalam sejarah, menulis adalah bekerja untuk keabadian”. Jadi dari kalimat itu Pram berusaha menitipkan pesan bahwa kalau kita mau dikenang dalam sejarah maka “Menulislah”, karena kalau manusia sudah pada satu titik yang bernama “Mati....” maka tulisan kita akan menjadi kenang-kenangan untuk orang-orang yang kita tinggalkan, mereka akan mengingat  kita lewat tulisan yang kita buat….

Kalau ingat kalimat Pram tadi  rasanya semangat  terus pengen selalu menulis, tapi mau nulis apa....? Kadang sepertinya sudah kehabisan ide, mentok, nggak ada ilham atau inspirasi,  ditambah kita hidup di komunitas yang nggak mendukung untuk nulis, waduuuh.... itu akan menambah kemalasan kita untuk menulis, lebih enak duduk-duduk sambil ngopi memainkan gadget ataupun ngobrol tentang pernikahan Clarissa Wang, lalu membayangkan dapat doorprize Jaguar.... Uuuhh lantas pikiran kita akhirnya mengajak  kita untuk membanding-bandingkan hidup kita  dengan orang lain, ujung-ujungnya kita merasa tak berdaya, kita menderita dan akhirnya kita tidak menyukuri hidup ini.

Wah kalau sampai pada keadaan ini gaswat juga ya.....?. Tapi mau nulis juga nulis apa ya, gimana kalau kita nulis tentang hayalan kita, lamunan kita, cita-cita, pasangan idaman, pekerjaan dambaan ataupun tentang  rencana-rencana masa depan kita, kayaknya oke juga tuh. Atau kalau nggak, gimana kalau kita tulis tentang sisi-sisi negatif  kita juga, semua orang lho punya sisi negatif, tapi tidak semua orang berani mengakuinya. Seseorang cenderung menganggap bahwa dirinya baik, penuh perhatian, pengertian, tapi tak mau mengakui kalau sebenarnya kita juga malas, suka cemburu, iri sama teman sendiri. Berani nulisnya....?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar