Sudah lima hari nggak nulis untuk blog kita, ada sebuah
perasaan bernama kangen yang tiba-tiba muncul, ada sebuah keinginan kuat untuk
menengoknya di sela-sela rutinitas kita yang padat, membukanya, membacanya dengan perasaaan sama seperti saat kita membaca surat dari pacar
kita. Tersenyum-senyum sendiri, dan mulai bingung mau nulis apa lagi untuk blog
kita selanjutnya. Kita menyadari kalau menulis itu sulit, tapi kita juga
menyadari bahwa menulis membuat hidup kita menjadi berbeda. Entah menulis apapun, yang jelas kita selalu
menitipkan curahan hati kita lewat tulisan-tulisan itu. Merasakan bahwa ada
beban berat yang ikut hilang ketika kita memutuskan untuk memulai menulis.
Menulis, mungkin tidak setiap orang mengatakan bahwa
menulis itu menyenangkan, banyak orang malahan yang bilang bahwa menulis adalah
pekerjaan yang nggak asyiik, nggak berkelas, ataupun nggak menantang. Sebagian orang
bahkan menganggap bahwa pekerjaan menulis kalah mentereng dibandingkan dengan
pekerjaaan-pekerjaan mapan seperti dokter, para youtuber bahkan membandingkan dengan pekerjaan-pekerjaan pemacu
adernalin seperti para pendaki gunung. Yaaa...
Entah benar atau tidak anggapan itu, tapi Pramudya Ananta
Toer pernah mengatakan “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia
tidak menulis dia akan hilang dalam sejarah, menulis adalah bekerja untuk
keabadian”. Jadi dari kalimat itu Pram berusaha menitipkan pesan bahwa kalau
kita mau dikenang dalam sejarah maka “Menulislah”, karena kalau manusia sudah
pada satu titik yang bernama “Mati....” maka tulisan kita akan menjadi
kenang-kenangan untuk orang-orang yang kita tinggalkan, mereka akan mengingat kita lewat tulisan yang kita buat….
Kalau ingat kalimat Pram tadi rasanya semangat terus pengen selalu menulis, tapi mau nulis
apa....? Kadang sepertinya sudah kehabisan ide, mentok, nggak ada ilham atau
inspirasi, ditambah kita hidup di
komunitas yang nggak mendukung untuk nulis, waduuuh.... itu akan menambah
kemalasan kita untuk menulis, lebih enak duduk-duduk sambil ngopi memainkan
gadget ataupun ngobrol tentang pernikahan Clarissa Wang, lalu membayangkan
dapat doorprize Jaguar.... Uuuhh lantas pikiran kita akhirnya mengajak kita untuk membanding-bandingkan hidup
kita dengan orang lain, ujung-ujungnya
kita merasa tak berdaya, kita menderita dan akhirnya kita tidak menyukuri hidup
ini.
Wah kalau sampai pada keadaan ini gaswat juga ya.....?.
Tapi mau nulis juga nulis apa ya, gimana kalau kita nulis tentang hayalan kita,
lamunan kita, cita-cita, pasangan idaman, pekerjaan dambaan ataupun
tentang rencana-rencana masa depan kita,
kayaknya oke juga tuh. Atau kalau nggak, gimana kalau kita tulis tentang
sisi-sisi negatif kita juga, semua orang
lho punya sisi negatif, tapi tidak semua orang berani mengakuinya. Seseorang cenderung
menganggap bahwa dirinya baik, penuh perhatian, pengertian, tapi tak mau
mengakui kalau sebenarnya kita juga malas, suka cemburu, iri sama teman sendiri.
Berani nulisnya....?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar