Kemajuan teknologi akhir-akhir ini telah mengubah dunia,
segala urusan yang tadinya rumit sekarang jauh lebih mudah untuk dikerjakan.
Mencari informasi, melakukan sesuatu, trik, komunikasi, semua bisa dilakukan
dalam genggaman. Kemudahan ini tak pelak telah mengubah wajah dunia, jika dulu
bersilaturahmi dan mengobrol adalah hal yang umum dilakukan, sekarang ini semua
itu bergeser dan berubah. Sekarang ini bahkan ketika dua orang atau lebih
berhadapan, mengobrol merupakan kegiatan
yang tidak musti harus dilakukan. Sering dijumpai deretan anak-anak yang duduk
berhadapan-hadapan tapi bukan saling berbicara, mereka saling merunduk menatap
gawai yang ada di tangan.
“Saya tidak bisa hidup tanpa hp...”pernah seorang anak saya dengar melontarkan kalimat itu. Wooow... hp
sudah demikian jauh merasuk dalam kehidupan, seolah-olah hp hadir bersama
kelahiran seseorang. Teknologi apalagi
hp sudah banyak memberikan kemudahan,
tapi ketika kemudian teknologi memperbudak kita, itu bukan sepenuhnya salah
teknologi. Kemampuan seseorang untuk mengelola dan menggunakan teknologi dengan
tepat sepertinya menjadi keharusan agar
kita kita tidak terjebak dalam sebuah kesia-siaan.
Teringat akan masa kecil di mana teknologi belum semaju sekarang, semua serba
sederhana dan made in sendiri. Bermain bantengan, main kasti, go bak, main
karet, kelereng, main petak umpet, ahhh...sepertinya baru kemarin itu
terjadi, tapi sekarang mana ada
anak-anak yang memainkan permainan seperti itu. Dulu sering mengintip-intip
orang yang sedang menggembalakan kerbau, cuma sekedar pengen naik kerbau. Biasanya
aku dan teman-teman akan memilih kerbau yang paling besar, untuk kemudian dinaiki
bersama-sama, rasanya menyenangkan sekali. Atau kalau kemudian kami merasa
bosan kami akan mencari permainan yang lain, nawu misalnya. Nawu adalah
membendung aliran air yang kemudian dikeringkan. Biasanya dari hasil nawu kami
akan mendapatkan ikan-ikan kecil. Walau sampai
di rumah biasanya kami diomeli orang tua tapi kami tak pernah bosan untuk mengulanginya.
Semua yang kami lakukan dimasa itu selalu memerlukan komunikasi, kerja sama,
toleransi, dan tanggung jawab, bagaimana mengatur strategi untuk keberhasilan
kita, bagaimana mengesampingkan keegoisan kami untuk memunculkan kekompakan dan
kebersamaan. Kalaupun kami memunculkan
kompetisi, itu semata-semata dilakukan
sebagai motivasi dan semangat. Jarang sekali
ada pertengkaran ataupun permusuhan karena kami semua menyadari bahwa
persahabatan lebih indah dari apapun. Aahhh.....Kalau saja kemajuan teknologi
ini bisa kita sikapi dengan bijak, mungkin hal-hal menyenangkan itu tidak akan
sampai tergerus oleh zaman....
Dikeprihatinanku menyaksikan generasi yang merunduk....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar