Kamis, 15 November 2018

SABAR ITU SAMPAI KAPAN....


Tulisan  ini kembali  dimulai dengan sebuah kalimat motivasi  “ Apa yang sedang kamu doakan, sedang Tuhan kerjakan, percayalah semua akan indah menurut rencana-Nya dan waktu-Nya”. Nah kalau semua manusia tahu kalimat motivasi itu, tidak akan pernah ada manusia yang berburuk sangka kepada Tuhan kalau doa-doanya selama ini tidak dikabulkan. Tidak akan pernah merasa sendiri dan sedih karena sebenarnya Tuhan akan selalu memperhatikan dan mengawasi kita, kita hanya harus merasa yakin bahwa suatu saat kebahagiaan itu akan dikirim Tuhan untuk kita.

Masalahnya kita tak tahu kapan kebahagiaan itu akan datang untuk kita, kita tak tahu  kapan kiriman keindahan itu akan segera diwujudkan. Dan ini yang akhirnya jadi masalah, lebih jadi masalah lagi ketika kita masuk dalam kategori “orang yang tidak sabar” untuk menunggu masa  itu. Pada saat seperti itulah,  ujian sebenarnya datang,  berapa lama kita akan bisa bersama “kesabaran kita” menunggui saat-saat itu. Dalam masa penantian itulah akan muncul rasa galau, sedih, terasing, dan beragam perasaan yang biasanya terkumpul karena ketidaksabaran kita. Makanya muncul kalimat  “Pekerjaan yang paling menjemukan adalah menunggu”.  Kenapa seperti itu, ya karena memang seperti itu kenyataanya. Ditambah  lagi dengan ketidakpastian yang tak kunjung sampai membuat pekerjaan ini menjadi ujian yang sangat berat.

Semua akan indah menurut rencanaNya dan waktuNya, dari kalimat ini sebenarnya kita diingatkan bahwa Tuhan  akan memilih waktu yang tepat untuk memberikan kebahagiaan itu, kita sebagaimana manusia yang kadang sok tahu, menginginkan sesuatu yang belum saatnya diberikan Tuhan , sok ngatur seolah-olah tahu mana yang terbaik untuk kehidupan kita. Waktu terbaik menurut Tuhan  mungkin tidak sama menurut kita, disaat ini yang kadang membuat manusia berfikir “Allah tidak mengabulkan doa kita”, sebenarnya bukan tidak mengabulkan doa, tapi belum saatnya dikabulkan, karena waktu yang dinilai belum tepat oleh Tuhan. Jadi bersabarlah....

Pada saat kita menunggu kebahagiaan itu, sebenarnya Tuhan  sedang mempersiapkan kita untuk menjadi manusia yang lebih kuat, manusia yang lebih baik, manusia yang pandai bersyukur, manusia yang lebih sabar. Ada hikmah yang ingin ditunjukan Allah lewat penantian itu, bahwa untuk menjadi orang yang lebih baik harus ada tempaan cobaan dan kesedihan, harus ada luka dan air mata, harus ada badai dan topan yang memporakporandakan hidup kita. Jika itu sudah berlalu yakinlah bahwa setelah hujan badai akan muncul pelangi, setelah kesulitan akan ada kemudahan, dan dibalik air mata akan ada kebahagiaan. Dan ternyata  semua itu tidak mudah kita lewati....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar