Tulisan ini kembali dimulai dengan sebuah kalimat motivasi “ Apa yang sedang kamu doakan, sedang Tuhan
kerjakan, percayalah semua akan indah menurut rencana-Nya dan waktu-Nya”. Nah
kalau semua manusia tahu kalimat motivasi itu, tidak akan pernah ada manusia
yang berburuk sangka kepada Tuhan kalau doa-doanya selama ini tidak dikabulkan.
Tidak akan pernah merasa sendiri dan sedih karena sebenarnya Tuhan akan selalu
memperhatikan dan mengawasi kita, kita hanya harus merasa yakin bahwa suatu
saat kebahagiaan itu akan dikirim Tuhan untuk kita.
Masalahnya kita tak tahu kapan kebahagiaan itu
akan datang untuk kita, kita tak tahu kapan kiriman keindahan itu akan segera
diwujudkan. Dan ini yang akhirnya jadi masalah, lebih jadi masalah lagi ketika
kita masuk dalam kategori “orang yang tidak sabar” untuk menunggu masa itu. Pada saat seperti itulah, ujian sebenarnya datang, berapa lama kita akan bisa bersama “kesabaran
kita” menunggui saat-saat itu. Dalam masa penantian itulah akan muncul rasa
galau, sedih, terasing, dan beragam perasaan yang biasanya terkumpul karena
ketidaksabaran kita. Makanya muncul kalimat
“Pekerjaan yang paling menjemukan adalah menunggu”. Kenapa seperti itu, ya karena memang seperti
itu kenyataanya. Ditambah lagi dengan
ketidakpastian yang tak kunjung sampai membuat pekerjaan ini menjadi ujian yang
sangat berat.
Semua akan indah menurut rencanaNya dan waktuNya, dari
kalimat ini sebenarnya kita diingatkan bahwa Tuhan akan memilih waktu yang tepat untuk memberikan
kebahagiaan itu, kita sebagaimana manusia yang kadang sok tahu, menginginkan
sesuatu yang belum saatnya diberikan Tuhan , sok ngatur seolah-olah tahu mana
yang terbaik untuk kehidupan kita. Waktu terbaik menurut Tuhan mungkin tidak sama menurut kita, disaat ini
yang kadang membuat manusia berfikir “Allah tidak mengabulkan doa kita”,
sebenarnya bukan tidak mengabulkan doa, tapi belum saatnya dikabulkan, karena
waktu yang dinilai belum tepat oleh Tuhan. Jadi bersabarlah....
Pada saat kita menunggu kebahagiaan itu, sebenarnya
Tuhan sedang mempersiapkan kita untuk
menjadi manusia yang lebih kuat, manusia yang lebih baik, manusia yang pandai
bersyukur, manusia yang lebih sabar. Ada hikmah yang ingin ditunjukan Allah
lewat penantian itu, bahwa untuk menjadi orang yang lebih baik harus ada
tempaan cobaan dan kesedihan, harus ada luka dan air mata, harus ada badai dan
topan yang memporakporandakan hidup kita. Jika itu sudah berlalu yakinlah bahwa
setelah hujan badai akan muncul pelangi, setelah kesulitan akan ada kemudahan,
dan dibalik air mata akan ada kebahagiaan. Dan ternyata semua itu tidak mudah kita lewati....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar