Sabtu, 24 November 2018

SUDAHKAH BERSYUKUR HARI INI....?


Pagi  ini,  Alhamdulillah kita dibangunkan dari tidur kita dalam keadaan sehat walafiat, sementara yang lain masih dalam keadaan sakit, kita bersyukur hari ini masih  bisa makan dengan lauk tempe sementara yang lain hanya pakai garam, hari ini kita bisa tertawa sedangkan yang lain tersenyum saja tidak bisa, hari ini kita bisa berjalan sementara yang lain harus merangkak, hari ini kita bisa naik sepeda sementara yang lain harus jalan kaki, hari ini kita bisa memberi sementara yang lain harus meminta, hari ini kita........sementara yang lain........

Kalau kita harus menghitung berapa nikmat yang sudah kita terima dari Allah, maka jumlah pasir di tepi pantai tak akan cukup untuk mengimbanginya. Jangan  hanya berpikir bahwa nikmat itu tatkala kita mendapatkan rezeki yang banyak, nilai ujian yang bagus, pasangan yang ideal, ataupun anak-anak yang cerdas, ada banyak nikmat yang sudah kita terima tapi sebenarnya kita tak pernah menyadarinya. Bagaimana kita bebas menghirup udara tanpa kita perlu membayar, bagaimana kita bisa melihat keindahan alam ini sekitar secara gratis, bagaimana kita bisa bertemu dengan banyak manusia yang menyenangkan, bagaimana kita memiliki keluarga yang hangat, bagaimana kita menemukan senyum-senyum yang penuh dengan ketulusan, bagaimana kita dimudahkan untuk bersedekah, bagaiman kita dimudahkan untuk pergi ke masjid, mushola untuk beribadah.

Kalau kita mau merenung, kalau kita mau berfikir, kita tidak akan terus menghitung nikmat-nikmat itu, kita hanya perlu bersyukur disampaikan Allah pada titik ini, sebuah titik yang kadang menurut kita belum maksimal tapi banyak orang lain yang menginginkannya. Jangan mengeluh kalau hari ini kita makan tempe sedangkan orang makan daging, jangan bersedih   kalau hari ini kita naik sepeda sedangkan orang lain naik mobil mewah, tak usah merasa kecewa  kalau hari ini kita hanya mampu bersedekah dengan tenaga kita sedangkan yang lain memberi dalam jumlah yang banyak.

Bersyukur atas semua nikmat ini berarti menjalani hidup ini dengan keiklasan, kita bersyukur atas hidup ini  dan jangan bandingkan dengan level di atas kita, tetap rendah hati jangan selalu menengok ke atas karena itu bukan tempat kita. Masih banyak saudara kita yang hidupnya tidak seberuntung kita, mereka kekurangan, kehilangan dan tidak berkecukupan. Mulai hari ini usahakan jangan mengeluh, tak usah berkeluh kesah, jangan bersedih, dan usahakan untuk selalu bahagia. Maka tersenyumlah untuk hidupmu karena sebenarnya  hidup ini  indah.

Semua yang kita miliki sudah sesuai dengan porsinya, Allah tahu  benar kapan saat harus memberi dan kapan saat dia harus mengambil apa yang sudah dia titipkan kepada kita. Sampai di akhir tulisan ini teringat sebuah ceramah dari Zainudin M.Z tentang “Kisah Tukang Parkir” Tukang parkir adalah pemilik mobil terbanyak, mobilnya bagus-bagus, datang dan pergi silih berganti, sampai suatu hari semua mobilnya habis, tapi tukang parkir tak pernah sedih, karena tukang parkir menyadari bahwa mobil-mobil tadi hanyalah titipan. Sudah selayaknya kita bersikap dan berfikir seperti tukang parkir tadi, bahwa semua yang kita miliki adalah titipan, kita hanya perlu bersyukur dan iklas menjalani hidup ini karena semua itu sudah digariskan.
Jadi sudah bersyukurkah kita hari ini....?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar