Pagi ini, Alhamdulillah kita dibangunkan dari tidur kita
dalam keadaan sehat walafiat, sementara yang lain masih dalam keadaan sakit, kita bersyukur hari ini masih bisa makan dengan lauk tempe sementara yang
lain hanya pakai garam, hari ini kita bisa tertawa sedangkan yang lain
tersenyum saja tidak bisa, hari ini kita bisa berjalan sementara yang lain
harus merangkak, hari ini kita bisa naik sepeda sementara yang lain harus jalan
kaki, hari ini kita bisa memberi sementara yang lain harus meminta, hari ini
kita........sementara yang lain........
Kalau kita harus menghitung berapa nikmat yang sudah kita terima
dari Allah, maka jumlah pasir di tepi pantai tak akan cukup untuk mengimbanginya.
Jangan hanya berpikir bahwa nikmat itu
tatkala kita mendapatkan rezeki yang banyak, nilai ujian yang bagus, pasangan
yang ideal, ataupun anak-anak yang cerdas, ada banyak nikmat yang sudah kita
terima tapi sebenarnya kita tak pernah menyadarinya. Bagaimana kita bebas
menghirup udara tanpa kita perlu membayar, bagaimana kita bisa melihat
keindahan alam ini sekitar secara gratis, bagaimana kita bisa bertemu dengan
banyak manusia yang menyenangkan, bagaimana kita memiliki keluarga yang hangat,
bagaimana kita menemukan senyum-senyum yang penuh dengan ketulusan, bagaimana
kita dimudahkan untuk bersedekah, bagaiman kita dimudahkan untuk pergi ke
masjid, mushola untuk beribadah.
Kalau kita mau merenung, kalau kita mau berfikir, kita tidak akan
terus menghitung nikmat-nikmat itu, kita hanya perlu bersyukur disampaikan
Allah pada titik ini, sebuah titik yang kadang menurut kita belum maksimal tapi
banyak orang lain yang menginginkannya. Jangan mengeluh kalau
hari ini kita makan tempe sedangkan orang makan daging, jangan bersedih kalau hari ini kita naik sepeda sedangkan
orang lain naik mobil mewah, tak usah merasa kecewa kalau hari ini kita hanya mampu bersedekah
dengan tenaga kita sedangkan yang lain memberi dalam jumlah yang banyak.
Bersyukur atas semua nikmat ini berarti menjalani hidup ini dengan
keiklasan, kita bersyukur atas hidup ini dan jangan bandingkan dengan level di atas
kita, tetap rendah hati jangan selalu menengok ke atas karena itu bukan tempat
kita. Masih banyak saudara kita yang hidupnya tidak seberuntung
kita, mereka kekurangan, kehilangan dan tidak berkecukupan. Mulai hari ini
usahakan jangan mengeluh, tak usah berkeluh kesah, jangan bersedih, dan
usahakan untuk selalu bahagia. Maka tersenyumlah untuk hidupmu karena
sebenarnya hidup ini indah.
Semua yang kita miliki sudah sesuai dengan porsinya, Allah tahu benar kapan saat harus memberi dan kapan saat
dia harus mengambil apa yang sudah dia titipkan kepada kita. Sampai di akhir
tulisan ini teringat sebuah ceramah dari Zainudin M.Z tentang “Kisah Tukang Parkir”
Tukang parkir adalah pemilik mobil terbanyak, mobilnya
bagus-bagus, datang dan pergi silih berganti, sampai suatu hari semua mobilnya
habis, tapi tukang parkir tak pernah sedih, karena tukang parkir menyadari
bahwa mobil-mobil tadi hanyalah titipan. Sudah selayaknya kita bersikap dan
berfikir seperti tukang parkir tadi, bahwa semua yang kita miliki adalah
titipan, kita hanya perlu bersyukur dan iklas menjalani hidup ini karena semua
itu sudah digariskan.
Jadi sudah bersyukurkah kita hari ini....?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar